Kopassus Pasukan Militer Elit RI

Logo kopassus.gifKomando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki olehTNI Angkatan Darat, Indonesia. Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.

Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat. Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militerPRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, serta berbagai operasi militer lainnya. Dikarenakan misi dan tugas operasi yang bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas daripada satuan KOPASSUS tidak akan pernah diketahui secara menyeluruh. Contoh operasi KOPASSUS yang pernah dilakukan dan tidak diketahui publik seperti: Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang untuk membantu pengumpulan informasi untuk di kordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA), penyusupan perbatasan Malaysia dan Australia dan operasi patroli jarak jauh (long range recce) di perbatasan Papua nugini.

Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar, Berhasil. Fungsi Utama Kopassus Penanganan Aksi Terorisme 1.  Sabotase 2.  Pembebasan sandera 3.  Membasmi pergerakan kelompok Separatis 4.  Pengumpulan Informasi Intelijen   Pendidikan Kopassus

    Bertahan hidup di Rawa dan Hutan

Dalam proses rekrutmen, Kopassus menerapkan standar di atas rata-rata. Dari postur tubuh, minimal 168 sentimeter. Bahkan di era Prabowo Subianto pernah mencapai 170 sentimeter. Penerapan standar tinggi badan ini tentu dengan maksud untuk mendapatkan sosok prajurit yang tangguh dan berwibawa. Dari semua tahapan pendidikan di atas, materi komando diakui yang paling berat. Namun justru dari sinilah awalnya pembentukan prajurit individu seperti yang dibutuhkan Kopassus sebagai komando tempur. Kenyataannya walau seberat apapun, banyak generasi muda yang tertarik mengabdi kepada Negara dengan masuk dan mendaftar menjadi Prajurit Kopassus. Kecepatan reaksi tidak hanya harus dimiliki pada saat di medan tempur. Tetapi juga di semak belukar, rawa dan hutan belantara. Prajurit harus bisa bergerak cepat dan taktis dengan senjata mengarah kedepan untuk mengejar musuh yang lari. Adalah Mayor Inf Sarwo Edhi Wibowo yang banyak membawa angin perubahan dalam pendidikan komando. Komandan ke 4 ini menata materi pendidikan lebih sistematis dan terarah sesuai kebutuhan. Termasuk mencari daerah latihan Akhir dari penyempurnaan adalah ditetapkannya tahapan pendidikan komando: Tahap Basis, Gunung dan Hutan serta Tahap Pendaratan Laut.

    Pendidikan Prajurit Kopassus – medan hutan dan rawa

Waktu pendidikan ditetapkan selama 20 minggu. Periode pelatihan dibagi atas Latihan Dasar Komando (10 minggu), Gunung dan Hutan (enam minggu) dan Pendaratan Laut (empat minggu). Dalam ketiga tahapan ini, siswa komando menerima 63 materi pelajaran seperti teknik tempur, membaca peta, pionir, patroli, survival, mendaki gunung serta pendaratan dengan kapal motor dan pendaratan amfibi. Materi-materi diarahkan kepada kebutuhan tugas. Meliputi PJD (Pertempuran Jarak Dekat), perang kota, gerilya lawan gerilya, selam militer dan antiteror. Selain Sepursus (Sekolah Pertempuran Khusus), prajurit juga diharuskan mengikuti pendidikan spesialisasi. Ada dua tahap latihan yang menurut Prajurit yang paling sulit dan mendebarkan dalam sesi Perang Hutan dan rawa, yaitu tahap pelolosan dan Kamp Tawanan. Pelolosan diawali dengan dilepasnya siswa satu demi satu di sebuah tempat di Nusakambangan. Dalam hitungan tertentu, is harus tiba di save house di pantai Permisan. Pelolosan dimulai pukul 7 pagi hingga paling lambat memasuki save house pukul 10 malam. Setelah dilepas instruktur, siswa yang tidak dibekali apapun itu harus mampu menembus segala rintangan selama di perjalanan. Rintangan baik dari medan ataupun dari rintangan rekayasa para instruktur. Rintangan rekayasa instruktur bisa berupa tembakan atau dikejar sampai tertangkap. Apa jadinya kalau tertangkap? Bayangkan saja perang sungguhan ketika seorang tentara musuh tertangkap. Dimasukkan ke dalam tahanan lalu diinterogasi dan disiksa sampai buka mulut. Gebukan, tendangan, hantaman benda keras dan sejumlah siksaan lainnya yang mungkin tidak bisa disebutkan, harus diterima bagi yang tertangkap.. Selesai Pelolosan, berikutnya sudah menunggu materi Kamp Tawanan, Jika di Pelolosan hanya yang tertangkap saja yang merasakan siksaan sebagai tawanan, maka di Kamp Tawanan seluruh siswa merasakannya. Selama tiga hari tiga malam, siswa merasakan beratnya menjadi tawanan perang. Pendidikan Latihan ini membuat para Prajurit sadar akan ancaman dan bahaya yang harus mereka alami saat mereka tertangkap dan diinterogasi oleh musuh sebagai tawanan perang. Pendidikan Komando adalah Pendidikan dan latihan yang sangat melelahkan dan meruntuhkan mental dan fisik Prajurit. Itulah kesimpulan akhir dari pendidikan komando. Ada yang kuat, setengah kuat dan yang gagal di tengah jalan. Penilaian akhir pendidikan komando dilakukan secara akumulatif dari puluhan materi yang diberikan. Dari penilaian itu akan terlihat kecenderungan, kelebihan dan kekurangan seorang prajurit. Peserta yang gagal biasanya karena sakit. Dan untuk Prajurit yang berhasil lolos dalam Pendidikan, maka ia berhak dan pantas menyandang gelar sebagai Prajurit Kopassus Indonesia. Ada kebanggaan tersendiri ketika seseorang berhasil menjadi Kopassus.

Unit khusus Penanggulangan Ancaman Teroris- SAT 81 GULTOR

 

Unit SAT 81 Gultor adalah nama satuan dari Kopassus yang sekarang menangani masalah Keamanan dan Ancaman keamanan Negara, lebih difokuskan terhadap masalah Penanggulangan Anti-Terorisme. SAT 81 Gultor singkatan dari Satuan 81 Penanggulangan Aksi terorisme. Konflik yang timbul saat ini seringkali membutuhkan gerak cepat, taktik jitu, dan ketepatan pembacaan situasi, dan penyelesaian atau penumpasan teroris dalam waktu singkat, serta pembebasan sandera, yang kesemuanya merupakan spesialisasi mutlak yang dimiliki Unit SAT 81 Gultor. Seperti pembebasan sandera lintas negara yang pernah dan berhasil dilakukan oleh satuan khusus ini. Saat pembajakan pesawat didalam pesawat Garuda Airline 206 (Operasi Woyla), yang terjadi pada 13 maret 1981 di Bandara Don Muang, Bangkok. Operasi lainnya yaitu pembebasan 26 sandera yang ditawan GPK Kelly Kwalik di Irian Jaya pada 15 mei 1996. Selain Sat 81 Gultor, Kopassus juga memiliki Denjaka (Detasemen Jala Mangkara) untuk wilayah pertahanan maritim, yang merupakan gabungan dari Kopaska (Korps Pasukan Katak) dan Taifib(Batalion intai Amfibi). Dan satuan khusus yang dimiliki TNI-AU, yakni; Detasemen Bravo 90 (Bravo 90)yang baru dibentuk pada tahun 1990, yang melaksanakan dukungan operasi udara, dan menetralisir semua aktivitas udara musuh.    Kemampuan PASUKAN KOPASSUS

Bela Diri Prajurit 

 Prajurit Kopassus juga diajarkan dalam pertarungan Individu dan pertarungan jarak dekat tanpa menggunakan senjata. Maka dari itu, ilmu bela diri adalah sangatlah penting, dan merupakan pertahahan terakhir dari Prajurit Kopassus dalam hal pertahahan dan untuk membunuh musuh dengan tangan kosong. Penjinakkan Bom Selain ilmu bela diri, Prajurit kopassus diajarkan bagaimana cara menanggulangi serangan musuh, dalam hal ini melalui penjinakkan bom. Kemampuan ini khusus untuk unit Pasukan Satuan Penanggulangan Teror atau yang dikenal dengan SAT 81 Gultor. Dalam hal ini, Kopassus telah sangat berkembang dalam hal Ilmu pengetahuan dan teknologi, dan juga jam terbang yang cukup, yang mereka dapatkan selama ini. Di era yang modern ini, teroris juga telah banyak merajalela di Indonesia dengan menggunakan berbagai macam bom dan bahan peledak lain yang semakin hari semakin berkembang, baik dalam hal; skala ledakan bom maupun ukuran dan jenis bomnya yang beraneka ragam. Mengharuskan Pasukan Khusus ini, Sat 81 Gultor, untuk lebih handal dalam penanganan aksi Terorisme melalui aksi-aksi bom yang sedang marak berkembang di Indonesia.

Latihan gabungan antara SAT-81 Kopassus dan SAS.dengan menggunakan robot penjinak bom

Kemampuan Maritim Prajurit Kopassus juga membekali diri dengan Latihan Maritim untuk meningkatkan kemampuan Maritim, baik kemampuan Kelompok ataupun kemampuan Individu. Kemampuan bukan hanya di darat saja, tetapi di perairan juga menjadi perhatian yang serius bagi Pasukan Elite ini. Mengingat Perairan di Indonesia yang sangat luas dan terbentang dari Sabang sampai Marauke. Membuat kemampuan Maritim ini mutlak diperlukan bagi Prajurit Kopassus. Mensyaratkan berbagai persyaratan untuk kemampuan ini, diantaranya; mampu berenang cepat, mampu menyelam di bawah dasar laut dengan kedalaman tertentu, mampu berenang dengan memegang senjata dan memikul beban yang berat, mampu berenang dengan tangan atau kaki terikat, berenang jauh untuk tujuan meloloskan diri dari sergapan musuh. Dan masih banyak lain persyaratan atau kemampuan taktis lainnya yang mutlak harus dimiliki. unit ini dinamakan Kopaska (Komando Pasukan Katak).

Simulasi Grup Kopassus (Kopaska) di perairan Indonesia

Taktis dan Pasukan Gerak Cepat Kopassus juga merupakan pasukan taktis dan pasukan gerak cepat terbaik di Indonesia. Bahkan di dunia, Kopassus sudah tidak diragukan lagi kecepatannya saat membebaskan sandera pada pembajakan pesawat Garuda GA 206 dalam operasi woyla Tahun 1981, saat itu, Kopassus hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk membunuh teroris dan menyelamatkan semua sandera. Ini tentu bukan hal yang mudah dilakukan, sejak saat itu, Kopassus menjadi semakin melegenda dan disegani oleh banyak negara-negara luar, bahkan Amerika sekalipun.

  Latihan taktis – pembebasan sandera . .

 Latihan gabungan Kopassus dan SAS Australia di Bandara,

Belakangan ini, saat hubungan Indonesia dan Australia mulai membaik. Keduabelah pihak bersepakat untuk menjalin kerjasama dalam hal Kemanan Internasional dan Penanganan Aksi Terorisme. Maka sering sekali Pihak Pejabat Militer Australia datang berkunjung ke Indonesia untuk sekedar melihat secara langsung simulasi latihan Kopassus, dan juga menjalin hubungan baik dengan cara melaksanakan Latihan gabungan Antara Kopassus Indonesia (Sat 81 Gultor) dan SAS Australia (Australian Special Air Service Regiment) .

Kopassus- saat latihan gabungan bersama SAS Australia

Walaupun banyak pihak (terutama media-media barat) yang mengatakan bahwa Kopassus banyak melakukan pelanggaran HAM di wilayah Indonesia sendiri, namun itu sama sekali tidak mempengaruhi kinerja kopassus itu sendiri. Kopassus malah  membuktikan diri dan  meningkatkan kemampuannya dalam menjadi Pasukan Elite terbaik dalam skala global. Kopassus kemudian dinobatkan sebagai pasukan Elite terbaik ke-3 di Dunia, setelah Mossad Israel di urutan ke-2, dan SAS Inggris di urutan pertama, yang disurvei oleh Discovery Channel; Military Channel pada Tahun 2008.Yang menjadi kriteria Discovery Channel dalam menempatkan Kopassus dalam urutan Pasukan Khusus Terbaik ke-3 di dunia adalah kemampuan dan kecakapan Individu nya, bukan dinilai dari Peralatan dan Teknologi canggih yang dimiliki. Ini menjadikan Kopassus mendapatkan citra yang positif dari berbagai pihak, dan juga banyak disegani dan dipuji oleh masyarakat Indonesia sendiri, terutama di kalangan generasi muda Indonesia, terlepas dari semua tuduhan pelanggaran HAM yang gencar-gencarnya digembar-gemborkan oleh media barat. Untuk itu, dengan memiliki Satuan Khusus ini, menjadikan rakyat Indonesia bangga dan merasa aman. Teroris tentu harus berpikir ulang jika ingin berhadapan dengan Pasukan elite ini. .

Grup Satuan 81- Penanggulangan Teror (SAT 81- Gultor)

Satuan 81 Penanggulangan Teror adalah unit gerak cepat dalam hal pembebasan sandera, melumpuhkan musuh dengan sekejap, dan melakukan serangkaian Aksi penanggulangan ancaman terorisme lainnya. Kualitasnya pun diakui oleh banyak pihak, bahkan oleh pengamat militer asing, walaupun banyak juga masyarakat Indonesia yang masih meragukan kualitas mereka. Akan tetapi, yang perlu dicatat adalah, Pasukan Elite ini mendapatkan penghargaan menjadi Pasukan Elite terbaik ke-3 di dunia, oleh Discovery Channel, tentu bukan hal yang mudah didapatkan oleh Pasukan Elite manapun di dunia. Bahkan Pasukan Khusus Amerika sekalipun, tidak dimasukkan ke dalam daftar 3 besar Pasukan Khusus terbaik di dunia. Sudah sepatutnya kita, sebagai warga negara Indonesia, bangga memiliki Komando Pasukan Khusus; Kopassus !

 

Prestasi KOPASSUS :

 

1.    Membebaskan para peneliti Ekspedisi Lorentz ’95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma, Papua, tahun 1996. Operasi ini dipimpin oleh Komandan Jenderal Kopassus Prabowo Subianto. Sayangnya 2 dari 11 sandera telah ditemukan tewas.

2.    Membebaskan penumpang pesawat Garuda Indonesia yang disandera lima orang teroris “Komando Jihad” pada tahun 1981. Pembajakan pesawat Garuda ini dikenal dengan Peristiwa Woyla. Dalam penerbangan rute Jakarta-Palembang-Medan itu, lima teroris menyamar sebagai penumpang. Pembajakan pesawat ini berlangsung selama empat hari di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand, dan berakhir dengan serbuan Grup 1 Kopassus yang dipimpin Letnan Kolonel Infantri Sintong Panjaitan. Pilot pesawat Kapten Herman Rante dan salah satu anggota Kopassus, tewas dalam baku tembak pembebasan sandera.

3.    Kopassus berhasil menjejakkan kaki di puncak tertinggi Everest pada tahun 1997. Indonesia pun menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menginjak puncak tertinggi Everest. Untuk pertama kalinya juga, bendera Merah Putih berkibar di puncak Everest, gunung tertinggi di dunia yang berlokasi di kawasan Himalaya.

4.    Kopassus dinobatkan Discovery Channel Military sebagai pasukan elit terbaik ketiga di dunia setelah Special Air Service(SAS) Inggris dan Mossad Israel pada tahun 2008.

5.    Kopassus dinobatkan menjadi pasukan terbaik kedua di dunia dalam hal keberhasilan operasi intelijen dalam pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment, and Assault di Wina, Austria. Kopassus hanya kalah dari Delta Force AS.

Tinggalkan komentar